budayakan komentar setelah membaca

Sabtu, 29 Agustus 2009

G. Guntur


Gunung Guntur (2249 Mdpl) atau oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama Gunung Gede, merupakan salah satu gunung berapi di Kabupaten Garut dengan ketinggian 2.249 meter di atas permukaan laut. Gunung yang terlihat paling gundul itu memiliki 13 kawah yang keadaannya masih aktif yaitu Kawah Ayakan, Picung, Agung, Sangiang Buruan, Masigit, Japati, Geulis, Gajah, Parupuyan, Sangiang, Jarian, Kabuyutan, Guntur, dan Putri.

Komplek Gunung Guntur ini di sebelah utara berbatasan dengan dataran tinggi Leles, sedangkan di sebelah timur dan selatan berbatasan dengan dataran tinggi Garut dan di sebelah baratnya berbatasan dengan Gunung Kunci, Sanggar, Rakutak dan Kawah Kamojang. Gunung yang mempunyai sejarah yang cukup menarik ini merupakan gunung api strato termasuk gunung api aktif tipe A dengan waktu istirahatnya yang relatif sudah cukup lama yaitu 155 tahun.

Dibentuk oleh hasil erupsi eksplosif berupa bom vulkanik, lapili, pasir hingga abu awan panas, dan lelehan lava. Salah satu ciri khas Gunung Guntur adalah terjadinya aliran lava pada tahun 1840 yang berbentuk "sepatu boot" di atas Cipanas. Ujung dari lava yang berbentuk sepatu ini lebih dikenal dengan kawasan Tapal Kuda.

Keadaan Gunung Guntur memang boleh dikatakan sangat gersang dengan kerapatan vegetasi sangat jarang. Penyebabnya, keadaan tanah yang miskin unsur hara karena hampir keseluruhannya berupa hamparan pasir lepas dan kondisi permukaan air tanah yang dalam sehingga proses "suksesi" alam kurang menguntungkan.

Gunung Guntur termasuk unik, karena meski tidak terlalu tinggi, tetapi untuk mencapai puncak tidak semudah yang dibayangkan. Medan pendakian pun tidak mudah karena sebagian besar jalur yang dilalui adalah hanya merupakan pasir hitam yang licin dan sering longsor.

Perjalanan menuju Gunung Guntur mungkin menjadi pendakian yang tidak terlalu rumit yang dilalui oleh para pendaki, disamping karena letaknya yang tidak jauh dari kota, transportasi menuju ke lokasi sangat praktis dan sederhana, bahkan bagi para pendaki dari kota Bandung, hanya cukup sekali perjalanan saja untuk sampai ke lokasi pendakian. Yaitu, dengan menaiki bus juusan Garut kemudian turun di pintu masuk Kampung citiis.

Pintu masuk kampung citiis terdapat di Warung Peuteuy (setelah Leles) berdekatan dengan pom bensin. Dari pintu masuk, perjalanan dilanjutkan menuju kampung citiis atau kaki gunung guntur. Di dalam perjalanan memuju kaki gunung kita dapat menumpang truk penambang pasir sampai ke batas areal penambangan pasir. Biasanya, para pendaki melanjutkan perjalanannya menuju air terjun yang arealnya cocok untuk bermalam. Apabila para pendaki akan melakukan perjalanan menuju puncak maka disarankan untuk mengisi perbekalan air minum di lokasi air terjun ini karena akan sulit untuk mencari sumber air selama perjalanan menuju puncak.

Jalur pendakian mungkin agak unik karena pendaki akan menemukan stepa yang cukup luas dalam perjalanan menuju puncak. Dibutuhkan waktu 5 – 7 jam perjalanan sebelum dapat mencapai puncak guntur ini. Dalam perjalanan menuju puncak guntur pendaki akan tergoda untuk menaklukan puncak pertama yang menurut pandangan pendaki adalah puncak guntur, tetapi setelah mencapai puncak pertama itu barulah pendaki sadar bahwa masih ada puncak lain yang lebih tinggi yang sebenarnya itulah puncak guntur, maka pendaki memerlukan waktu ekstra untuk menuju puncak yang sesungguhnya.

Dari puncak stepa pertama pun pendakian sebenarnya sudah dirasa cukup, karena dari puncak inilah pemandangan sunrise yang indah dapat terlihat dengan jelas. Dan pemandangan kerucut hitam raksasa yang terletak disebelah selatan yang merupakan wajah gunung cikuray dapat jelas pula terlihat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar