budayakan komentar setelah membaca

Rabu, 23 Januari 2013

Matoa


Buah Matoa
Mungkin tak semua orang kenal buah matoa. Buah yang mempunyai nama latin Pometia pinnata ini merupakan tanaman khas Papua dan menjadi flora identitas Papua Barat. Buah yang rasa dan aromanya enak ini ternyata kaya akan manfaat.

Pohon Matoa
Pohon buah matoa termasuk pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm dan tahan terhadap serangga yang umumnya merusak tanaman. Pohon matoa berbuah sekali dalam setahun. Berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah 3 atau 4 bulan kemudian. Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl. Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun).

Di Papua dikenal 2 (dua) jenis matoa, yaitu Matoa Kelapa dan Matoa Papeda. Ciri yang membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya, Matoa Kelapa dicirikan oleh daging buah yang kenyal dan nglotok seperti rambutan aceh, diameter buah 2,2-2,9 cm dan diameter biji 1,25-1,40 cm. Sedangkan Matoa Papeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek dan lengket dengan diamater buah 1,4-2,0 cm. Dilihat dari jenis warna buahnya, baik Matoa Kelapa mapun Matoa Papeda dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu matoa merah, kuning, dan hijau. Ciri pembeda tersebut sebagaimana disajikan pada tabel berikut:


Buah ini sekilas terlihat seperti buah kedondong dengan kulit hijau kecokelatan dan bentuknya agak oval. Cara membuka buah ini, pecahkan kulit buah dengan tekanan dari ibu jari. Cangkangnya tidak terlalu keras dan terdapat selaput tipis pembungkus di dalamnya. Salah satu keunikan buah matoa adalah aromanya yang mirip buah durian. Tekstur buah ini bisa dideskripsikan seperti kelengkeng sedikit kenyal seperti nangka, dan rasa buah ini manis legit, unik sekali. Buah matoa seperti buah lain dan terasa segar jika dimakan, Buah ini kaya akan vitamin C dan E namun memiliki kandungan glukosa jenuh. Menurut sebagian orang yang memakannya, jika mengonsumsi secara berlebihan terasa agak teler. Kandungan vitamin C dalam buah matoa bermanfaat sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dan bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin E pada buah matoa dapat membantu meringankan stress, memberikan nutrisi pada kulit, serta meminimalkan resiko terserang penyakit kanker dan penyakit jantung koroner.

Di Papua New Guinea, buah matoa dikenal dengan sebutan taun. Sedangkan di daerah-daerah lainnya, sebutannya juga bermacam-macam, antara lain : ganggo, jagir, jampania, kasai, kase, kungkil, lamusi, lanteneng, lengsar, mutoa, pakam, sapen, tawan, tawang dan wusel. Artinya, buah ini sebenarnya juga dijumpai di daerah-daerah lain di Indonesia. Oleh karena itu, meskipun orang lebih mengenai buah matoa ini berasal dari Papua, namun jangan heran kalau di sebuah shopping center di Yogya Anda akan menjumpai buah matoa dari Temanggung.

Buah Matoa

Buah matoa yang dijumpai di Jawa atau tempat-tempat lain, pada umumnya tidak sebagai hasil budidaya, melainkan sekedar hasil sampingan dari tanaman hias yang tumbuh di halaman-halaman yang cukup luas, atau bahkan hasil dari pohon matoa yang tumbuh liar. Di Papua, pohon matoa yang semula tumbuh liar kini menjadi semakin naik gengsinya. Apalagi semenjak (mantan) presiden Megawati mencanangkan penanaman berbagai jenis pohon asli Indonesia seperti cempaka Aceh, meranti Kalimantan dan matoa Papua sebagai pohon lestari, di kawasan Gelora Bung Karno Jakarta, beberapa tahun yang lalu.

Buah Matoa banyak dipesan peminat di luar Papua sebagai oleh-oleh. Bila sedang musim buah matoa banyak dijual di pasar-pasar, pedagang kaki lima, di tepi jalan, maupun dijual di supermarket. Harga jual rata-rata mencapai Rp. 20.000/kg bahkan sering lebih dan tidak pernah murah. Umumnya dikemas dan dijual per setengah kilogram. Buah matoa mempunyai kulit buah relatif tebal dan keras sehingga dapat tahan lama jika disimpan yaitu bisa disimpan hingga 1 minggu tanpa perlakuan pengawetan dan jika disimpan dalam suhu 5-10 derajat Celcius buah matoa dapat dipertahankan hingga 20 hari. Jika ingin membuat jus atau buah segar yang berbeda, buah ini bisa jadi pilihan.


sumber bacaan:

sumber gambar:



Minggu, 19 Februari 2012

Kado-kadoku

Setelah mendapatkan kado ulang tahun paling cantik pada umur 22, pada umur yang ke-23 tidak kalah cantik hadiahnya.. Ini dia..


Mocca - The Best Thing


I’ve got the best thing in the world
Coz’ I got you in my heart
And this screw little world
Let’s hold hand together
We can share forever
Maybe someday the sky will be coloured with our love

I wake up in the morning
Feeling emptyness in my heart
This pain is just too real
I dream about you, with someone else
Please say that you love me
That we’ll never be apart

You have to promise
That you will be faithfull
And there will be lots and lots of love
It is the thing that really matters in this world


Sabtu, 21 Mei 2011

Synthetic Aperture Radar

1. Radar

Radar (Radio Detection And Ranging) bekerja pada gelombang elektromagnetik berupa gelombang radio dan gelombang mikro, dengan panjang gelombang beberapa millimeter hingga sekitar satu meter. Gelombang radio dan gelombang mikro tersebut dipancarkan ke seluruh permukaan bumi dan pantulannya terdeteksi oleh sistem radar yang selanjutnya digunakan untuk mendeteksi oleh sistem radar yang selanjutnya digunakan untuk mendeteksi objek. Sehinga dengan demikian sistem ini sering disebut dengan pengindraan jauh aktif.

Sensor gelombang mikro dapat digunakan baik pada sistem sensor aktif maupun pasif. Penginderaan jauh menggunakan sumber tenaga gelombang mikro memberikan dua macam kemampuan dua macam kemampuan yang berbeda, yaitu :

  • Gelombang mikro yang dapat menembus atmosfer dalam segala keadaan sehingga menghasikan kenampakan permukaan bumi walaupun atmosfer tertutup awan, salju, hujan rintik-rintik, kabut dan sebagainya. Panjang gelombang mikro yang digunakan sesuai dengan kondisi fisik atmosfer sebagaimana disebutkan diatas. Tipe gelombang mikro ini digunakan pada sistem sensor aktif.
  • Gelombang mikro yang dapat secara langsung dipantul, diemisikan, dan diiluminasi oleh permukaan dan menghasilkan kenampakan permukaan bumi selama siang dan malam hari, sehingga dapat dimanfaatkan selama 24 jam setiap hari. Perlu diketahui bahwa gelombang mikro semacam ini berasal dari radiasi cahaya matahari. Oleh karenanya gelombang mikro terakhir ini dikenal dengan gelombang mikro sistem sensor pasif. Perbedaannya dengan panjang gelombang tampak adalah kenampakannya pada citra.



2. Aperture Radar

Menurut antena yang digunakan, sistem inderaja dengan radar dikelompokan menjadi 2 bagian, yaitu Real Aperture Radar (RAR) dan Synthetic Aperture Radar (SAR).


2.1 Real Aperture Radar

Pada sistem Real Aperture Radar (RAR) digunakan antena “sesungguhnya”, artinya tingkat resolusi citra radar sebanding dengan panjang antena yang digunakan. Dari persaaman 2.2 terlihat bahwa jika harga l (panjang antena) semakin besar maka harga ra (resolusi arah azimuth) semakin kecil (semakin tinggi). Dengan kata lain, semakin tinggi resolusi citra radar yang diinginkan, semakin panjang pula antena yang harus digunakan.


2.2 Synthetic Aperture Radar

Untuk menyempurnakan teknik dari RAR yang kurang praktis karena harus menggunakan antena yang panjang, maka dikembangkan sistem SAR (Synthetic Aperture Radar). Dalam sistem ini, digunakan antena yang relatif kecil dan mampu menggantikan antena yang panjang. Perbedaanya dengan sistem RAR, pada sistem SAR gelombang tidak dideteksi secara bersama-sama. Sebagai pengganti, selama antena kecil bergerak sepanjang lintasan, sinyal yang diterima di setiap posisi direkam, kemudian dikombinasikan dengan sistem pengolahan data.

Dalam SAR ini menggunakan sistem Doppler dimana prinsip Doppler itu sendiri bahwa frekuensi suatu sumber bunyi akan terdengar berubah apabila sumber bunyi tersebut berubah posisinya relatif terhadap sensor (pendengar). Perinsip Doppler ini berlaku pula untuk gelombang elektromagnetik. Dengan adanya prinsip Doppler ini maka akan terjadi perubahan frekuensi yang memenuhi persamaan 2.4 yang kemudian dinamakan “Perubahan Frekuensi Doppler” (The Doppler Frequency Shift)



3. Interferometry Synthetic Aperture Radar (InSAR)

InSAR merupakan suatu teknik pengindraan jauh yang digunakan untuk mengekstreksi informasi tiga dimensi dari permukaan bumi dengan pengamatan fasa gelombang radar. Pada awalnya radar interferometri digunakan untuk pengamatan permukaan bulan dan planet venus. Pada tahun 1974 teknik ini diaplikasikan pertama kali dibidang pemetaan. Agar diperoleh topografi dari citra, harus dipenuhi dua buah syarat, yaitu objek di permukaan bumi yang akan dicitrakan dapat terlihat dengan jelas, dan bentuk geometri pengamatan citra tersebut memiliki posisi tiga dimensi yang cukup sehingga daerah yang dipetakan diketahui topografinya. Kedua hal tersebut hanya dapat dipenuhi oleh teknik InSAR. Teknik interferometri mencitrakan suatu objek di permukaan bumi dengan cara melakukan pengamatan terhadap beda fasa dua gelombang pendar yang berasal dari satu objek.



4. Differential Interferometry Synthetic Aperture Radar (DInSAR)

Teknik penginderaan jauh dengan InSAR sering digunakan untuk pemantauan perubahan (deformasi) suatu area sampai ketelitian orde cm. untuk mendapatkan orde ketelitian seperti itu, maka metode pengolahan data InSAR dilakukan dengan cara di differensialkan. Pada metode ini digunakan beberapa pasang interferogram sekaligus untuk mendeteksi perubahan permukaan topografi denga ketelititan yang sangat tinggi.

Pola interferensi dari 2 citra (master dan slave) SAR pada daerah yang sama, diperoleh dengan cara 2 kali lintasan bergantung pada topografi yang dicitrakan. Pada citra hasil lintasan pertama diperoleh nilai fasa, begitu pun dengan citra kedua pada lintasan kedua diperoleh juga nilai fasa. Jika terjadi perbedaan fasa antara pencitraan lintasan pertama dengan lintasan kedua, maka akan terlihat fringes (rumbai-rumbai) pada interferogram yang dinamakan displacement fringes.

Pada interferogram terdapat 2 macam fringe utama, yaitu displacement fringe yang diakibatkan karena pergeseran permukaan topografi, kedua adalah topographic fringe yang diakibatkan bentuk topografi.

Untuk mendapatkan displacement fringe saja pada suatu interferogram, harus dilakukan penguraian (substract) komponen topografi dari fase interferogram dengan cara melakukan pengurangan (differencing) beda fase. Proses ini dijelaskan pada diagram 2.1 di bawah:


Jumat, 20 Mei 2011

Ngaleut (Kuliner) Bioskop

NgAleut! tanggal 15 Mei 2011 adalah ngaleut tentang bioskop. Meskipun urang udah pernah ngaleut bioskop, tapi selalu aja beda. Beda jalurnya, beda teman-temannya, bedalah suasananya. Ga akan pernah ada ngaleut yang sama meskipun temanya sama. Tapi urang ga akan bahas tentang ngaleut bioskopnya. Urang mau bahas tentang jajanan selama ngaleut.. Cekidot..

1. Lotek alkateri

Sesuai namanya, lotek ini berlokasi di jalan alkateri. Salah satu lotek yang terkenal di Bandung.

Lokasi lotek alkateri [http://goo.gl/maps/f15O]

Yang ngebedain lotek alkateri sama lotek lainnya, yaitu adanya sayuran paria. Jadi bikin lotek rada pait-pait dikit tapi bikin sehat. Terus yang ngebedainnya lagi adalah penyajiannya yang di pincuk mencorong.

Lotek alkateri

Soal rasa menurut urang ga terlalu istimewa, bumbunya kurang “nonjok”. Cikur dan cengeknya kurang terasa, jadi terasa hambar. Mungkin gara-gara melayani banyak pesanan dari anak-anak aleut, jadi kurang terperhatikan rasanya. Cukup kenyang dengan harga Rp. 7500 per pincuk sudah ada lontong dan kerupuk di dalam loteknya. Lotek ini berjualan dari jam 10 pagi sampe jam 3 sore.


2. Cendol gentong

Cendol ini berjualan tepat di depan penjual lotek. Diberi nama cendol gentong bukan karena cendolnya segede gentong, tapi karena tempat cendolnya dari gentong. Cendol ini berbeda dengan “Cendol Elisabeth” yang sudah terkenal. Cendol gentong berwarna bening dan ukurannya lebih lebih kecil. Jadi kita bisa nyuruput cendolnya dengan sedotan.

Cendol gentong

Dengan ditambah cairan gula merah dan sedikit potongan nangka, cendol ini terasa nikmat setelah makan lotek, apalagi klo siang-siang setelah ngaleut. Dengan tiga ribu lima ratus rupiah saja, kita sudah bisa menikkmati cendol yang unik ini.

Demikian review NgAleut! Jajan kali ini. Tunggu ulasan jajanan selanjutnya.

Sumber gambar

http://visitbandung.multiply.com/photos/photo/83/8

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=10150184502189716&set=a.10150184486219716.306354.549299715&type=1&theater

------

Lotek : 2/5

Cendol : 3.5/5

Post #1

Senin, 04 April 2011

Britania (3)

Sejarah bahasa Inggris
Bermula dari lahirnya bahasa Inggris di pulau Britania kurang lebih 1.500 tahun yang lalu. Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa Jermanik Barat yang berasal dari dialek-dialek Anglo-Frisia yang dibawa ke pulau Britania oleh para imigran Jermanik dari beberapa bagian barat laut daerah yang sekarang disebut Belanda dan Jerman. Pada awalnya, bahasa Inggris Kuna adalah sekelompok dialek yang mencerminkan asal-usul beragam kerajaan-kerajaan Anglo-Saxon di Inggris. Salah satu dialek ini, Saxon Barat akhirnya yang berdominasi. Lalu bahasa Inggris Kuna yang asli kemudian dipengaruhi oleh dua gelombang invasi.
Gelombang invasi pertama adalah invasi para penutur bahasa dari cabang Skandinavia keluarga bahasa Jerman. Mereka menaklukkan dan menghuni beberapa bagian Britania pada abad ke-8 dan ke-9. Lalu gelombang invasi kedua ini ialah suku Norman pada abad ke-11 yang bertuturkan sebuah dialek bahasa Perancis. Kedua invasi ini mengakibatkan bahasa Inggris "bercampur" sampai kadar tertentu (meskipun tidak pernah menjadi sebuah bahasa campuran secara harafiah). Hidup bersama dengan anggota sukubangsa Skandinavia akhirnya menciptakan simplifikasi tatabahasa dan pengkayaan inti Anglo-Inggris dari bahasa Inggris.

Bahasa Inggris Purba (Bahasa Inggris Proto)
Suku-sukubangsa Jermanik yang memelopori bahasa Inggris (suku Anglia, Saxon, Frisia, Jute dan mungkin juga Frank), berdagang dengan dan berperang dengan rakyat Kekaisaran Romawi yang menuturkan bahasa Latin dalam proses invasi bangsa Jermanik ke Eropa dari timur. Dengan itu banyak kata-kata Latin yang masuk kosakata bangsa-bangsa Jermanik ini sebelum mereka mencapai pulau Britania. Contohnya antara lain adalah camp (kamp), cheese (keju), cook (memasak), dragon (naga), fork (porok, garpu), giant(raksasa), gem (permata), inch (inci), kettle (ketel), kitchen (dapur), linen (kain linen), mile (mil), mill (kincir angin), noon (siang), oil (oli, minyak), pillow (bantal), pin (paku), pound (pon), soap (sabun), street (jalan), table (meja), wall (tembok), dan wine (anggur). Bangsa Romawi juga memberi bahasa Inggris beberapa kata yang mereka sendiri pinjam dari bahasa-bahasa lain seperti kata-kata: anchor(jangkar), butter (mentega), cat (kucing), chest (dada), devil (iblis), dish (piring, makanan), dan sack (saku).
Menurut Anglo-Saxon Chronicle, sekitar tahun 449, Vortigern, Raja Kepulauan Britania, mengundang "Angle kin" (Suku Anglia yang dipimpin oleh Hengest dan Horsa) untuk menolongnya dalam penengahan konflik dengan suku Pict. Sebagai balasannya, suku Angles diberi tanah di sebelah tenggara Inggris. Lalu pertolongan selanjutnya dibutuhkan dan sebagai reaksi "datanglah orang-orang dari Ald Seaxum dari Anglum dari Iotum" (bangsa Saxon, suku Anglia, dan suku Jute). Chronicle ini membicarakan masuknya banyak imigran atau pendatang yang akhirnya mendirikan tujuh kerajaan yang disebut dengan istilah heptarchy. Para pakar modern berpendapat bahwa sebagian besar cerita ini merupakan legenda dan memiliki motif politik. Selain itu identifikasi para pendatang di Inggris dengan suku Angle, Saxon, dan Jute tidak diterima lagi dewasa ini (Myres, 1986, p. 46 dst.), terutama setelah diterima bahwa bahasa Anglo-Saxon ternyata lebih mirip dengan bahasa Frisia daripada bahasa salah satu sukubangsa yang disebut di atas ini.

Bahasa Inggris Kuna
Para pendatang yang menginvasi pulau Britania mendominasi penduduk setempat yang menuturkan bahasa Keltik. Bahasa Keltik akhirnya bisa lestari di Skotlandia, Wales dan Cornwall. Dialek-dialek yang dipertuturkan oleh para pendatang yang menginvasi Britania pada jaman sekarang disebut dengan nama bahasa Inggris Kuna, dan akhirnya bahasa Anglo-Saxon. Kemudian hari, bahasa ini dipengaruhi bahasa Jermanik Utara; bahasa Norwegia Kuna yang dipertuturkan oleh kaum Viking yang menginvasi dan akhirnya bermukim di sebelah timur laut Inggris (lihat Jórvík). Para pendatang yang bermukim lebih awal menuturkan bahasa-bahasa Jermanik dari cabang yang berbeda. Banyak dari akar kosakata mereka memang sama atau mirip, meski tatabahasanya agak lebih berbeda termasuk prefiks (awalan), sufiks (akhiran), dan hukum infleksi (takrifan) dari banyak kata-kata. Bahasa Jermanik dari orang-orang Britania yang berbahasa Inggris Kuna ini, terpengaruhi kontak dengan orang-orang Norwegia yang menginvasi Britania. Hal ini kemungkinan besar merupakan alasan daripada penyederhanaan morfologis bahasa Inggris Kuna, termasuk hilangnya jenis kelamin kata benda dan kasus (kecuali pronominal). Karya sastra ternama yang masih lestari dari masa Inggris Kuna ini adalah sebuah fragmen wiracarita "Beowulf". Penulisnya tidak diketahui, dan karya ini sudah dimodifikasi secara besar oleh para rohaniwan Kristen, lama setelah digubah.
Kemudian introduksi agama Kristen di Britania menambah sebuah gelombang baru yang membawa banyak kata-kata pinjaman dari bahasa Latin dan bahasa Yunani. Selain ada yang berpendapat bahwa pengaruh bahasa Norwegia berlangsung sampai pada Abad Pertengahan awal. Masa Inggris Kuna secara resmi berakhir dengan Penaklukan Norman, ketika bahasa Inggris secara drastik dipengaruhi bahasa kaum Norman ini yang disebut bahasa Norman dan merupakan sebuah dialek bahasa Perancis. Penggunaan istilah Anglo-Saxon untuk mendeskripsikan pembauran antara bahasa serta budaya Anglia dan Saxon merupakan sebuah perkembangan modern. Menurut Lois Fundis, (Stumpers-L, Jum’at, 14 Des 2001)
  1. "The first citation for the second definition of 'Anglo-Saxon', referring to early English language or a certain dialect thereof, comes during the reign of Elizabeth I, from an historian named Camden, who seems to be the person most responsible for the term becoming well-known in modern times."
  2. "Kutipan pertama untuk definisi kedua 'Anglo-Saxon', merujuk pada bahasa Inggris awal atau dialek tertentu dari bahasa ini, muncul selama pemerintahan Elizabeth I, dari seorang sejarawan bernama Camden, yang kelihatannya menjadi orang paling bertanggung jawab untuk menjadi terkenalnya istilah ini pada masa modern".
Bahasa Inggris Pertengahan
Selama 300 tahun setelah invasi kaum Norman di Britania pada tahun 1066, raja-raja Norman dan kaum bangsawan hanya menuturkan bahasa Perancis dialek Norman saja yang disebut dengan nama bahasa Anglo-Norman. Sementara itu bahasa Inggris berlanjut sebagai bahasa rakyat. Sementara Anglo-Saxon Chronicle tetap ditulis sampai tahun 1154, sebagian besar karya sastra lainnya dari masa ini ditulis dalam bahasa Perancis Kuna atau bahasa Latin.
Sejumlah besar kata-kata Norman dipinjam dalam bahasa Inggris Kuna dan menghasilkan banyak sinonim (sebagai contoh diambilox/beef (sapi), sheep/mutton (kambing), dan lain-lain). Pengaruh Norman ini memperkuat kesinambungan perubahan-perubahan bahasa Inggris pada abad-abad selanjutnya dan menghasilkan sebuah bahasa yang sekarang disebut dengan istilah bahasa Inggris Pertengahan. Salah satu perubahannya adalah meningkatnya pemakaian sebuah aspek unik tatabahasa Inggris yang disebut dengan istilah continuous tense dengan imbuhan atau sufiks -ing.
Ejaan bahasa Inggris juga dipengaruhi bahasa Perancis pada periode ini. Bunyi-bunyi /θ/ dan /ð/ sekarang dieja sebagai th dan bukan dengan huruf Inggris Kuna þ and ð, yang tidak ada dalam bahasa Perancis.
Selama abad ke-15, bahasa Inggris Pertengahan berubah lebih lanjut lagi. Perubahan ini disebut sebagai The Great Vowel Shift ("Pergeseran Vokal Besar"), dan dimulai dengan penyebaran dialek London bahasa Inggris yang mulai dipakai oleh pemerintahan dan munculnya buku-buku cetak. Bahasa Inggris modern sendiri bisa dikatakan muncul pada masa William Shakespeare. Penulis ternama dari masa Inggris Pertengahan ini ialah Geoffrey Chaucer, dengan karyanya yang terkenal The Canterbury Tales.
Banyak sumber sezaman menyatakan bahwa dalam kurun waktu lima puluh tahun setelah Invasi kaum Norman, sebagian besar kaum Norman di luar istana berganti bahasa dan menuturkan bahasa Inggris. Bahasa Perancis kala itu tetap menjadi bahasa resmi pemerintahan dan perundang-undangan yang bergengsi di luar dinamika sosial. Sebagai contoh, Orderic Vitalis, seorang sejarawan yang lahir pada tahun 1075 dan seorang anak ksatria Norman, menyatakan bahwa ia hanya mempelajari bahasa Perancis sebagai bahasa kedua.
Sastra Inggris mulai muncul kembali pada sekitar tahun 1200 Masehi ketika perubahan iklim politik dan jatuhnya bahasa Anglo-Norman membuat hal ini lebih bisa diterima. Pada akhir abad tersebut, bahkan kalangan kerajaan sudah berganti menuturkan bahasa Inggris. Sedangkan bahasa Anglo-Norman masih tetap dipakai pada kalangan tertentu sampai agak lama, namun akhirnya bahasa ini juga tidak merupakan bahasa hidup lagi.

Bahasa Inggris Modern Awal
Mulai dari abad ke-15, bahasa Inggris berubah menjadi bahasa Inggris Modern, yang seringkali ditarikh bermula dengan Great Vowel Shift (“Pergeseran Bunyi Besar”). Setelah itu bahasa Inggris mulai banyak mengambil kata-kata pungutan dari bahasa-bahasa asing, terutama bahasa Latin dan bahasa Yunani semenjak zaman Renaisans. Karena banyak kata-kata dipinjam dari bahasa yang berbeda-beda, dan ejaan bahasa Inggris bisa dikatakan tidak konsisten, maka risiko pelafazan salah kata-kata cukup tinggi. Namun sisa-sisa dari bentuk-bentuk yang lebih kuna masih ada pada beberapa dialek regional, terutama pada dialek-dialek di West Country.