budayakan komentar setelah membaca

Rabu, 05 Mei 2010

Alice In Wonderland Syndrom

Film Alice in Wonderland garapan sutradara Tim Burton langsung melesat ke posisi puncak tangga box office Amerika Serikat di pekan pertama pemutarannya. Film buatan Disney yang dibintangi Johnny Depp dan Helena Bonham Carter itu berhasil meraup pendapatan sebesar US$ 116,3 juta.


Tapi pasti belum semua tahu kalau Alice In Wonderland bukan cuma dipakai sebagai nama film, dalam dunia medis dikenal juga yang namanya Alice In Wonderland Syndrom (AIWS).

AIWS adalah kondisi disorentasi neurologis di mana seseorang mengalami distorsi lengkap yang mempengaruhi persepsi realitas mereka. Mereka mengalami gangguan visual akut yang berkaitan dengan bentuk, ukuran, warna, dan hubungan benda. Mereka merasa bingung dengan segala sesuatu yang mereka tangkap. Penerita sindrom ini akan merasa melihat rekannya, bagian tubuh dari manusia, hewan, objek tak bergerak menjadi lebih kecil dari kenyataan. Secara umum, objek yang dipersepsi muncul sangat jauh atau sangat dekat pada waktu bersamaan. Misalnya, seorang penderita melihat kucing peliharaannya menjadi sekecil tikus. Tanda ini disebut juga Penglihatan Lilliput atau Halusinasi Lilliput, yang istilahnya diambil dari orang-orang pendek pada Gulliver's Travels oleh Jonathan Swift. Tanda ini hanya berpengaruh pada persepsi saja, tidak pada mekanika mata. Persepsi dipengaruhi oleh interpretasi otak terhadap informasi yang didapat dari mata.


Sindrom ini berhubungan dengan sakit kepala migrain. Sindrom Alice di Wonderland ini dapat merupakan gejala utama dari mononukleosis atau dapat menyebabkan epilepsi sebagian kompleks. dan akibat obat psikoaktif. Sindrom ini pertama kali diteliti dan diberi nama oleh seorang psikiater Inggris yaitu John Todd yang terinspirasi oleh novel karangan Lewis Carrol itu. Bahkan dipercaya bahwa Lewis Carrol juga menderita sindrom tersebut, itulah yang menginspirasinya menulis novel ini.

Para ahli percaya, sindrom ini tak terlalu banyak dikenal karena banyak pasien yang enggan membicarakan apa yang mereka rasakan. Biasanya hal ini diderita oleh anak-anak. Sayangnya, menurut Dr William, para pasien ini memiliki pemikiran bahwa merekalah yang salah. Mereka berpikir bahwa tubuh merekalah yang berubah. Bahkan, ada yang menyalahartikan kondisinya. Kadang, ada anak yang melihat kapur di depan matanya terlihat sangat jauh dan ia tak bisa menggapainya (teleopsia). Mendengar hal ini, kebanyakan guru atau orangtua kemudian merujuk anaknya ke dokter mata. Padahal, hal ini terjadi karena interpretasi penglihatan pada otak sedang tidak bisa memberikan gambaran yang benar. Bahwa mata si anak sebenarnya tidak ada masalah, melainkan ada pada kondisi otaknya.

Gejala
Orang yang menderita sindrom ini akan pada umumnya kebingungan karena merasa sebagian atau seluruhnya mengecil atau membesar. Bagian tubuh yang berubah kebanyakan tangan dan kepala.

Gejala kedua adalah adanya distorsi persepsi visual, yaitu walaupun mata mereka normal (tidak menderita rabun) tapi mereka melihat benda dengan ukuran dan bentuk yang tidak benar. Mereka melihat mobil, orang lain, pintu dll lebih kecil atau lebih besar dari ukuran normal. Contohnya melihat sebuah lorong menjadi lebih panjang atau melihat ke tanah bawah menjadi lebih dekat.

Gejala-gejala lainnya yang bisa digolongkan sebagai sindrom AIWS adalah:
- distorsi persepsi waktu: waktu terasa menjadi lebih cepat atau lebih lambat.
- distorsi persepsi sentuhan: merasa tanah yang diinjak menjadi empuk.
- distorsi persepsi suara: merasa suara yang didengar menjadi lebih ngebass.

Penyebab
Sindrom ini disebabkan atau dihubunghubungkan dengan berbagai penyakit yaitu:
1. Migrain atau sakit kepala sebelah.
2. Temporal Lobe Epilepsy, yaitu penyakit epilepsi yang menyerang otak.
3. Virus Epstein-Barr, yaitu virus yang dapat menyebabkan infeksi mononucleosis.
Namun, penyebab pasti sindrom Alice in Wonderland belum diketahui.

Penderita
Belum ada penelitian lebih lanjut mengenai penderita yang terkena AIWS ini dari segi usia, jenis kelamin atau ras. Tapi kebanyakan penderitanya adalah anak kecil dan orang yang sering terkena migrain.



Korban AIWS
Olivia (6) didiagnosis penyakit saraf yang disebut sindrom Alice in Wonderland. Ia sering kali melihat ukuran tubuh orang-orang di sekitarnya seperti lewat kacamata cembung. Bagian kepala atau tubuh orang-orang yang dilihatnya terlihat seperti membesar tiba-tiba.

Pada awalnya, murid taman kanak-kanak di Pipersville, Amerika Serikat, ini tak berani menceritakan pandangannya. Namun, ibu Olivia, seperti dikutip dari MSN, menceritakan, Olivia mulai berani bercerita kepada ibunya sekitar setahun lalu. Mulanya hanya terjadi beberapa detik, lalu menjadi beberapa menit, lalu bertahan dua minggu, tapi sempat pula menghilang berbulan-bulan.

Berniat mencari tahu permasalahan pada anaknya ini, ibu Olivia mengunjungi ahli saraf. Dari para dokter ahli, ia diberi tahu bahwa Olivia mengalami semacam letupan migren mini di dalam otaknya. Ini merupakan semacam bentuk langka dari migren. Biasanya tidak diawali dengan rasa sakit di dalam kepala. Umumnya, hal ini didapat dari turunan yang mungkin hanya memiliki kondisi migren standar. Kondisi ini bisa memengaruhi indra penglihatan (secara ukuran dan kedalaman), pendengaran, peraba, dan logika waktu, membuat mereka sulit untuk bergerak cepat.

Pengobatan
Belum ada pengobatan yang secara khusus untuk menyembuhkan sindrom AIWS, tapi karena AIWS dihubung-hubungkan dengan migrain maka obat anti migrain bisa dijadikan pilihan. Menurut Dr William Young, kondisi ini umumnya tidak membahayakan. Dokter yang bekerja di Jefferson Headache Center di Thomas Jefferson University, Philadelphia, ini mengatakan, ia belum pernah bertemu orang yang merasa migren itu merusak hidup secara membahayakan. Otak orang yang mengalami migren ini secara keseluruhan berbentuk dan berukuran normal, tetapi kadang suka bertingkah saja.

Anak dengan kondisi sindrom Alice in Wonderland bisa saja tumbuh dan kondisinya membaik hingga menjadi migren yang biasa. Namun, Dr William tetap menyarankancek kondisi otak untuk kondisi yang lebih serius, seperti epilepsi, tumor, atau infeksi pada otak (encephalitis) lewat MRI.

Ada beberapa tips untuk terhindar dari sindrom ini yang berhubungan dengan gaya hidup kita, tips ini sebelumnya sangat efektif untuk penyakit migrain:
1. hindari makan coklat, anggur merah dan keju yang berlebihan
2. menjaga pola tidur yang teratur
3. hindari keluar malam
4. jangan sampai tubuh bekerja terlalu capek


peace
sumber:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3359690
http://female.kompas.com/read/xml/2010/03/11/20254850/Awas.Sindrom.Alice.in.Wonderland

Tidak ada komentar:

Posting Komentar