Rabu, 23 Januari 2013
Matoa
Minggu, 19 Februari 2012
Kado-kadoku
Mocca - The Best Thing
I’ve got the best thing in the world
Coz’ I got you in my heart
And this screw little world
Let’s hold hand together
We can share forever
Maybe someday the sky will be coloured with our love
I wake up in the morning
Feeling emptyness in my heart
This pain is just too real
I dream about you, with someone else
Please say that you love me
That we’ll never be apart
You have to promise
That you will be faithfull
And there will be lots and lots of love
It is the thing that really matters in this world
Sabtu, 21 Mei 2011
Synthetic Aperture Radar
1. Radar
Radar (Radio Detection And Ranging) bekerja pada gelombang elektromagnetik berupa gelombang radio dan gelombang mikro, dengan panjang gelombang beberapa millimeter hingga sekitar satu meter. Gelombang radio dan gelombang mikro tersebut dipancarkan ke seluruh permukaan bumi dan pantulannya terdeteksi oleh sistem radar yang selanjutnya digunakan untuk mendeteksi oleh sistem radar yang selanjutnya digunakan untuk mendeteksi objek. Sehinga dengan demikian sistem ini sering disebut dengan pengindraan jauh aktif.
Sensor gelombang mikro dapat digunakan baik pada sistem sensor aktif maupun pasif. Penginderaan jauh menggunakan sumber tenaga gelombang mikro memberikan dua macam kemampuan dua macam kemampuan yang berbeda, yaitu :
- Gelombang mikro yang dapat menembus atmosfer dalam segala keadaan sehingga menghasikan kenampakan permukaan bumi walaupun atmosfer tertutup awan, salju, hujan rintik-rintik, kabut dan sebagainya. Panjang gelombang mikro yang digunakan sesuai dengan kondisi fisik atmosfer sebagaimana disebutkan diatas. Tipe gelombang mikro ini digunakan pada sistem sensor aktif.
- Gelombang mikro yang dapat secara langsung dipantul, diemisikan, dan diiluminasi oleh permukaan dan menghasilkan kenampakan permukaan bumi selama siang dan malam hari, sehingga dapat dimanfaatkan selama 24 jam setiap hari. Perlu diketahui bahwa gelombang mikro semacam ini berasal dari radiasi cahaya matahari. Oleh karenanya gelombang mikro terakhir ini dikenal dengan gelombang mikro sistem sensor pasif. Perbedaannya dengan panjang gelombang tampak adalah kenampakannya pada citra.
2. Aperture Radar
Menurut antena yang digunakan, sistem inderaja dengan radar dikelompokan menjadi 2 bagian, yaitu Real Aperture Radar (RAR) dan Synthetic Aperture Radar (SAR).
2.1 Real Aperture Radar
Pada sistem Real Aperture Radar (RAR) digunakan antena “sesungguhnya”, artinya tingkat resolusi citra radar sebanding dengan panjang antena yang digunakan. Dari persaaman 2.2 terlihat bahwa jika harga l (panjang antena) semakin besar maka harga ra (resolusi arah azimuth) semakin kecil (semakin tinggi). Dengan kata lain, semakin tinggi resolusi citra radar yang diinginkan, semakin panjang pula antena yang harus digunakan.
2.2 Synthetic Aperture Radar
Untuk menyempurnakan teknik dari RAR yang kurang praktis karena harus menggunakan antena yang panjang, maka dikembangkan sistem SAR (Synthetic Aperture Radar). Dalam sistem ini, digunakan antena yang relatif kecil dan mampu menggantikan antena yang panjang. Perbedaanya dengan sistem RAR, pada sistem SAR gelombang tidak dideteksi secara bersama-sama. Sebagai pengganti, selama antena kecil bergerak sepanjang lintasan, sinyal yang diterima di setiap posisi direkam, kemudian dikombinasikan dengan sistem pengolahan data.
Dalam SAR ini menggunakan sistem Doppler dimana prinsip Doppler itu sendiri bahwa frekuensi suatu sumber bunyi akan terdengar berubah apabila sumber bunyi tersebut berubah posisinya relatif terhadap sensor (pendengar). Perinsip Doppler ini berlaku pula untuk gelombang elektromagnetik. Dengan adanya prinsip Doppler ini maka akan terjadi perubahan frekuensi yang memenuhi persamaan 2.4 yang kemudian dinamakan “Perubahan Frekuensi Doppler” (The Doppler Frequency Shift)
3. Interferometry Synthetic Aperture Radar (InSAR)
InSAR merupakan suatu teknik pengindraan jauh yang digunakan untuk mengekstreksi informasi tiga dimensi dari permukaan bumi dengan pengamatan fasa gelombang radar. Pada awalnya radar interferometri digunakan untuk pengamatan permukaan bulan dan planet venus. Pada tahun 1974 teknik ini diaplikasikan pertama kali dibidang pemetaan. Agar diperoleh topografi dari citra, harus dipenuhi dua buah syarat, yaitu objek di permukaan bumi yang akan dicitrakan dapat terlihat dengan jelas, dan bentuk geometri pengamatan citra tersebut memiliki posisi tiga dimensi yang cukup sehingga daerah yang dipetakan diketahui topografinya. Kedua hal tersebut hanya dapat dipenuhi oleh teknik InSAR. Teknik interferometri mencitrakan suatu objek di permukaan bumi dengan cara melakukan pengamatan terhadap beda fasa dua gelombang pendar yang berasal dari satu objek.
4. Differential Interferometry Synthetic Aperture Radar (DInSAR)
Teknik penginderaan jauh dengan InSAR sering digunakan untuk pemantauan perubahan (deformasi) suatu area sampai ketelitian orde cm. untuk mendapatkan orde ketelitian seperti itu, maka metode pengolahan data InSAR dilakukan dengan cara di differensialkan. Pada metode ini digunakan beberapa pasang interferogram sekaligus untuk mendeteksi perubahan permukaan topografi denga ketelititan yang sangat tinggi.
Pola interferensi dari 2 citra (master dan slave) SAR pada daerah yang sama, diperoleh dengan cara 2 kali lintasan bergantung pada topografi yang dicitrakan. Pada citra hasil lintasan pertama diperoleh nilai fasa, begitu pun dengan citra kedua pada lintasan kedua diperoleh juga nilai fasa. Jika terjadi perbedaan fasa antara pencitraan lintasan pertama dengan lintasan kedua, maka akan terlihat fringes (rumbai-rumbai) pada interferogram yang dinamakan displacement fringes.
Pada interferogram terdapat 2 macam fringe utama, yaitu displacement fringe yang diakibatkan karena pergeseran permukaan topografi, kedua adalah topographic fringe yang diakibatkan bentuk topografi.
Untuk mendapatkan displacement fringe saja pada suatu interferogram, harus dilakukan penguraian (substract) komponen topografi dari fase interferogram dengan cara melakukan pengurangan (differencing) beda fase. Proses ini dijelaskan pada diagram 2.1 di bawah:
Jumat, 20 Mei 2011
Ngaleut (Kuliner) Bioskop
NgAleut! tanggal 15 Mei 2011 adalah ngaleut tentang bioskop. Meskipun urang udah pernah ngaleut bioskop, tapi selalu aja beda. Beda jalurnya, beda teman-temannya, bedalah suasananya. Ga akan pernah ada ngaleut yang sama meskipun temanya sama. Tapi urang ga akan bahas tentang ngaleut bioskopnya. Urang mau bahas tentang jajanan selama ngaleut.. Cekidot..
1. Lotek alkateri
Sesuai namanya, lotek ini berlokasi di jalan alkateri. Salah satu lotek yang terkenal di Bandung.
Yang ngebedain lotek alkateri sama lotek lainnya, yaitu adanya sayuran paria. Jadi bikin lotek rada pait-pait dikit tapi bikin sehat. Terus yang ngebedainnya lagi adalah penyajiannya yang di pincuk mencorong.
Soal rasa menurut urang ga terlalu istimewa, bumbunya kurang “nonjok”. Cikur dan cengeknya kurang terasa, jadi terasa hambar. Mungkin gara-gara melayani banyak pesanan dari anak-anak aleut, jadi kurang terperhatikan rasanya. Cukup kenyang dengan harga Rp. 7500 per pincuk sudah ada lontong dan kerupuk di dalam loteknya. Lotek ini berjualan dari jam 10 pagi sampe jam 3 sore.
2. Cendol gentong
Cendol ini berjualan tepat di depan penjual lotek. Diberi nama cendol gentong bukan karena cendolnya segede gentong, tapi karena tempat cendolnya dari gentong. Cendol ini berbeda dengan “Cendol Elisabeth” yang sudah terkenal. Cendol gentong berwarna bening dan ukurannya lebih lebih kecil. Jadi kita bisa nyuruput cendolnya dengan sedotan.
Dengan ditambah cairan gula merah dan sedikit potongan nangka, cendol ini terasa nikmat setelah makan lotek, apalagi klo siang-siang setelah ngaleut. Dengan tiga ribu lima ratus rupiah saja, kita sudah bisa menikkmati cendol yang unik ini.
Demikian review NgAleut! Jajan kali ini. Tunggu ulasan jajanan selanjutnya.
Sumber gambar
http://visitbandung.multiply.com/photos/photo/83/8
------
Lotek : 2/5
Cendol : 3.5/5
Post #1
Senin, 04 April 2011
Britania (3)
- "The first citation for the second definition of 'Anglo-Saxon', referring to early English language or a certain dialect thereof, comes during the reign of Elizabeth I, from an historian named Camden, who seems to be the person most responsible for the term becoming well-known in modern times."
- "Kutipan pertama untuk definisi kedua 'Anglo-Saxon', merujuk pada bahasa Inggris awal atau dialek tertentu dari bahasa ini, muncul selama pemerintahan Elizabeth I, dari seorang sejarawan bernama Camden, yang kelihatannya menjadi orang paling bertanggung jawab untuk menjadi terkenalnya istilah ini pada masa modern".